Selasa, 05 April 2016

Pengantar Psikodiagnostik


Haii sahabat blogger !!
Sudah lama sekali saya tidak mengupdate berita terbaru mengenai psikologi, setelah sekian lama fakum dan mengganti blog terbaru. Alhamdulillah akhirnya sekarang saya dapat mulai lagi sedikit berbagi pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan psikologi. Sebelum kita akan memulai berbagi dan belajar bersama, Tahukan anda apa itu psikodiagnostik ? Dan apa hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari ?




Psikodiagnostik merupakan metode yang digunakan untuk menetapkan kelahiran-kelahiran psikologis yang bertujuan untuk memberikan pertolongan atau pengobatan dengan lebih tepat. Pada tahun 1921 Herman Roarschach yang pertama kali memperkenalkan metode psikodiagnostik dalam buku yang ia terbitkan. Seiring berjalanannya waktu psikodiagnostik digunakan untuk menetapkan kelainan psikis dengan tujuan untuk dapat memberikan pertolongan secara tepat dan akurat. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa psikodiagnostik adalah alat bantu untuk memahami tingkah laku manusia terkait dengan emosi dengan adanya cara pengukuran (observasi) ketika ia berinteraksi dalam bentuk tes psikologi yang memunculkan penilaian. Adapun metode yang digunakan dalam psikodiagnostik: 
1. Observasi, bertujuan untuk memperoleh data mengenai subjek yang tidak diperoleh dari metode lain.
2. Wawancarabertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat langsung dari subjek.
3. Tes Psikologi, bertujuan untuk mengukur kepribadian seseorang atau pengukuran yang dilakukan untuk mendeskripsikan orang lain.
4. Analisa Berkas, bertujuan untuk menganalisa dokumen subjek berupa jasa sekolah, arsip pekerjaan, catatan medis, buku harian, album foto, catatatan kepolisian, surat dan sebagainya.

Nah sekarang kita bisa tau kan pengertian mengenai psikodiagnostik dan metode yang digunakan dalam psikodiagnostik, apakah kalian sudah puas dengan imu yang kalian dapat mengenai pengantar psikodiagnostik ? saya harap kita sama-sama belum merasa puas karena masih banyak lagi penjelasan mengenai psikodiagnostik. Ternyata salah satunya psikodiagnostik itu memiliki kegunaan untuk kita, karena semua ilmu itu pasti bermanfaat. Berikut kegunaan dari psikodiagnostik:
1. Clinical SettingDilakukan untuk mendeteksi gangguan psikis
2. Legal SettingMembantu proses peradilan agar permasalahan psikologis yang dialami klien bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan
3. Educational and Vacational Selection : Dilakukan untuk pemilihan jurusan atau pemilihan pekerjaan
4. Research SettingDilakukan untuk pengembangan alat-alat penelitian di Perguruan Tinggi

Lalu ada tidak kedudukan psikodiagnostik dalam psikologi ? tentu saja ada karena psikodiagnostik masih menyangkut-paut juga dengan psikologi. Agar kalian dapat mengerti mari kita simak bersama-sama. Adapun kedudukan psikodiagnostik dalam psikologi sebagai berikut: 1.
1.  Psikologi Differensial : Membicarakan faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan individu dalam kelompoknya (umur, lingkungan, pembawaan)
2. Psikologi Perkembangan : Membicarakan rentang kehidupan manusia (tes intelegensi)
3.  Psikologi Industri : Membantu dalam rekruitmen, seleksi dan placement
4.  Penggunaan Statistik : Psikodiagnostik tidak berarti apa-apa tanpa statistik.

Setelah kita belajar sedikit mengenai pengantar dari psikodiagnostik pasti kita juga ingin tau kan sejarah dari munculnya tes psikologi itu seperti apa sih ? kenapa tes psikologi itu perlu dipelajari untuk seorang yang akan mengambil gelar sarjana psikologi ? tetap simak pembahasan berikutnya ya.

SEJARAH TES PSIKOLOGI

Sebelum mempelajari lebih jauh mengenai psikodiagnostik, perlulah kiranya kita mengetahui terlebih dahulu latar belakang mengenai sejarah psikodiagnostik. Pada tahun 2000 SM, pemerintahan kerajaan Cina mulai mengadakan tes seleksi penerimaan pegawai baru. Pada tahun 1890, James McKeen Cattel menggunakan istilah tes mental didalam menggunakan alat tes battery yang diciptakan Galton. Tahun 1916, Lewis Terman merevisi alat tes Binet dan Simon maka lahirlah Stanford dan Binet. Tahun 1920, Rorschach Inkblot ditemukan oleh Herman Rorschach. Lalu pada tahun 1949, Weschler Intelegence Scale untuk anak-anak diterbitkan. 

Janis (1969), mengemukakan terdapat dua proses utama dalam psikodiagnostik:
1. Proses Informal yaitu suatu proses yang sama dengan kegiatan praktis dalam kehidupan sehari-hari bila kita ingin menilai individu.
2. Proses Formal yaitu usaha yang mencakup segala kegiatan yang sistematis dan terarah dalam proses assessment, sehingga memperoleh data individu yang objektif.

Tau enggak sih, ternyata ada beberapa macam metode dalam psikodiagnostika salah satunya yaitu observasi. Tujuan dari observasi adalah untuk memperoleh data mengenai subjek, yang tidak dapat diperoleh dari metode lain. Disamping itu observer akan lebih berfokus pada penemuan dalam proses observasi, dibandingkan dengan pembuktian teori. Observasi itu dibagi lagi menjadi tiga, yaitu observasi non partisipan, observasi partisipan dan observasi dalam situasi eksperimen. Metode psikodiagnostika lainnya yaitu dengan menggunakan wawancara atau interview, yaitu percakapan antara dua orang atau lebih yang berlangsung antara interviewee dan interviewer. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh interviewee. Dalam wawancara pun juga dibagi lagi menjadi tiga yaitu wawancara bebas, wawancara berstruktur dan wawancara terarah.

Selanjutnya metode dalam psikodiagnostik dengan menggunakan tes psikologi dan analisa dokumen. Metode tes psikologi dapat membantu memperoleh gambaran diri subjek. Kelebihan dari tes psikologi adalah bentuknya yang standar sehingga mengurangi bias yang mungkin muncul selama proses pemeriksaan berlangsung. Sedangkan Dokumen yang dapat dianalisa berupa ijazah sekolah, arsip pekerjaan, catatan medis, buku harian, tabungan, surat, dsb. Data dalam bentuk dokumen ini memiliki kelebihan karena dapat terhindar dari distorsi memori, jenis respon, motivasi atau faktor situasional.

Setelah kita mengenal arti dari psikodiagnostik, tujuannya, kegunaan dan tes psikologi, sekarang kita akan mulai mengenal nama-nama serta kegunaan dari tes psikologi. Banyak sekali macam-macam dari tes psikologi, akan tetapi di sini saya hanya akan membahas beberapa macam dari sekian banyak tes psikologi. Yang pertama Tes WAIS (Weschler Intellegence Scale for Children), merupakan tes yang digunakan untuk mengukur intelegensi seseorang dengan rentang usia 16-74 tahun. Kegunaan yaitu untuk Mental Deterioration (MD) yang  mengalami penurunan perkembangan mental. Kedua, Tes CFIT (Culture Fair Intellegence Test) digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Untuk membedakan tingkatan intelegensi, penetuan terapi yang benar serta program pendidikan sesuai karakter anak, dan hal-hal kepegawaian. Ketiga, Tes DAT (Differntial Applitude Test) digunakan untuk mengukur bakat pada seseorang. Lalu yang terakhir Tes  Standford Binet merupakan test intelegensi yang sasaran utamanya adalah anak-anak dan balita. Dengan test ini, dapat diketahui usia mental seseorang, termauk juga untuk mengetahui indikasi kelainan mental dari tingkatan IQ yang rendah dan juga untuk mengetahui tingkat kemunduran mental yang dialami orang dewasa.

Asumsi dasar yang digunakan dalam tes Rorschach adalah hubungan antara persepsi seseorang dengan kepribadiannya. Jika seseorang melihat suatu benda yang tidak pasti atau tidak tentu bentuknya, maka dia akan cenderung memberikan interpretasi berdasarkan apa yang ada dalam dirinya. Lewat persepsinya itu dia akan memproyeksikan kebutuhan-kebutuhannya, pengalaman-pengalamannya maupun pola-pola respon yang menjadi kebiasaannya, yang sering tidak disadari. Konsep ini sejalan dengan teori psikoanalisa yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dalam psikoanalisa dijelaskan bahwa gangguan psikologis yang terjadi pada seseorang bisa diungkap melalui alam bawah sadarnya.

Jadi itulah sedikit pengetahuan dan pengalaman yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk sahabat blogger, jangan pernah bosan untuk membaca yaaa ...

SALAM PSIKOLOGI !!!

0 komentar:

Posting Komentar