Haii sahabat blogger !!
Sudah lama sekali saya tidak mengupdate berita terbaru mengenai psikologi, setelah sekian lama fakum dan mengganti blog terbaru. Alhamdulillah akhirnya sekarang saya dapat mulai lagi sedikit berbagi pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan psikologi. Sebelum kita akan memulai berbagi dan belajar bersama, Tahukan anda apa itu psikodiagnostik ? Dan apa hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari ?
Psikodiagnostik
merupakan metode yang digunakan untuk menetapkan kelahiran-kelahiran psikologis
yang bertujuan untuk memberikan pertolongan atau pengobatan dengan lebih tepat.
Pada tahun 1921 Herman Roarschach yang pertama kali memperkenalkan metode psikodiagnostik
dalam buku yang ia terbitkan. Seiring berjalanannya waktu psikodiagnostik
digunakan untuk menetapkan kelainan psikis dengan tujuan untuk dapat memberikan
pertolongan secara tepat dan akurat. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa
psikodiagnostik adalah alat bantu untuk memahami tingkah laku manusia terkait
dengan emosi dengan adanya cara pengukuran (observasi) ketika ia berinteraksi dalam
bentuk tes psikologi yang memunculkan penilaian. Adapun metode yang digunakan
dalam psikodiagnostik:
1. Observasi, bertujuan untuk memperoleh data mengenai subjek yang tidak diperoleh dari metode lain.
2. Wawancara, bertujuan untuk mendapatkan informasi
yang akurat langsung dari subjek.
3. Tes Psikologi, bertujuan untuk mengukur kepribadian seseorang atau
pengukuran yang dilakukan untuk mendeskripsikan orang lain.
4. Analisa Berkas, bertujuan untuk menganalisa dokumen subjek berupa
jasa sekolah, arsip pekerjaan, catatan medis, buku harian, album foto,
catatatan kepolisian, surat dan sebagainya.
Nah sekarang kita bisa tau kan pengertian
mengenai psikodiagnostik dan metode yang digunakan dalam psikodiagnostik,
apakah kalian sudah puas dengan imu yang kalian dapat mengenai pengantar
psikodiagnostik ? saya harap kita sama-sama belum merasa puas karena masih
banyak lagi penjelasan mengenai psikodiagnostik. Ternyata salah satunya
psikodiagnostik itu memiliki kegunaan untuk kita, karena semua ilmu itu pasti
bermanfaat. Berikut kegunaan dari psikodiagnostik:
1. Clinical Setting : Dilakukan untuk mendeteksi gangguan psikis
2. Legal Setting : Membantu proses peradilan agar permasalahan
psikologis yang dialami klien bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan
3. Educational and Vacational Selection : Dilakukan untuk pemilihan
jurusan atau pemilihan pekerjaan
4. Research Setting : Dilakukan untuk pengembangan alat-alat
penelitian di Perguruan Tinggi
Lalu
ada tidak kedudukan psikodiagnostik dalam psikologi ? tentu saja ada karena
psikodiagnostik masih menyangkut-paut juga dengan psikologi. Agar kalian dapat
mengerti mari kita simak bersama-sama. Adapun kedudukan
psikodiagnostik dalam psikologi sebagai berikut: 1.
1. Psikologi Differensial : Membicarakan
faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan individu dalam kelompoknya
(umur, lingkungan, pembawaan)
2. Psikologi Perkembangan : Membicarakan
rentang kehidupan manusia (tes intelegensi)
3. Psikologi Industri : Membantu dalam
rekruitmen, seleksi dan placement
4. Penggunaan Statistik : Psikodiagnostik
tidak berarti apa-apa tanpa statistik.
Setelah
kita belajar sedikit mengenai pengantar dari psikodiagnostik pasti kita juga
ingin tau kan sejarah dari munculnya tes psikologi itu seperti apa sih ? kenapa
tes psikologi itu perlu dipelajari untuk seorang yang akan mengambil gelar
sarjana psikologi ? tetap simak pembahasan berikutnya ya.
SEJARAH TES PSIKOLOGI
Sebelum mempelajari lebih jauh
mengenai psikodiagnostik, perlulah kiranya kita mengetahui terlebih dahulu
latar belakang mengenai sejarah psikodiagnostik. Pada tahun 2000 SM, pemerintahan kerajaan Cina mulai mengadakan tes seleksi penerimaan pegawai baru. Pada tahun 1890, James McKeen Cattel menggunakan istilah tes mental didalam menggunakan alat tes battery yang diciptakan Galton. Tahun 1916, Lewis Terman merevisi alat tes Binet dan Simon maka lahirlah Stanford dan Binet. Tahun 1920, Rorschach Inkblot ditemukan oleh Herman Rorschach. Lalu pada tahun 1949, Weschler Intelegence Scale untuk anak-anak diterbitkan.
Janis (1969), mengemukakan terdapat dua proses utama dalam psikodiagnostik:
Janis (1969), mengemukakan terdapat dua proses utama dalam psikodiagnostik:
1. Proses Informal yaitu suatu proses yang sama dengan kegiatan praktis dalam kehidupan sehari-hari bila kita ingin menilai individu.
2. Proses Formal yaitu usaha yang mencakup segala kegiatan yang sistematis dan terarah dalam proses assessment, sehingga memperoleh data individu yang objektif.
Tau enggak sih, ternyata ada beberapa macam metode dalam psikodiagnostika salah satunya yaitu observasi. Tujuan dari observasi adalah untuk memperoleh data mengenai subjek, yang
tidak dapat diperoleh dari metode lain. Disamping itu observer akan lebih
berfokus pada penemuan dalam proses observasi, dibandingkan dengan pembuktian
teori. Observasi itu dibagi lagi menjadi tiga, yaitu observasi non partisipan, observasi partisipan dan observasi dalam situasi eksperimen. Metode psikodiagnostika lainnya yaitu dengan menggunakan wawancara atau interview, yaitu percakapan antara dua orang atau lebih yang
berlangsung antara interviewee dan interviewer. Tujuan dari wawancara adalah
untuk mendapatkan informasi dimana interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk dijawab oleh interviewee. Dalam wawancara pun juga dibagi lagi menjadi tiga yaitu wawancara bebas, wawancara berstruktur dan wawancara terarah.
Selanjutnya metode dalam psikodiagnostik dengan menggunakan tes psikologi dan analisa dokumen. Metode tes psikologi dapat membantu memperoleh
gambaran diri subjek. Kelebihan dari tes psikologi adalah bentuknya yang
standar sehingga mengurangi bias yang mungkin muncul selama proses pemeriksaan
berlangsung. Sedangkan Dokumen yang dapat dianalisa berupa ijazah
sekolah, arsip pekerjaan, catatan medis, buku harian, tabungan, surat, dsb.
Data dalam bentuk dokumen ini memiliki kelebihan karena dapat terhindar dari
distorsi memori, jenis respon, motivasi atau faktor situasional.
Setelah kita mengenal arti dari psikodiagnostik, tujuannya, kegunaan dan tes psikologi, sekarang kita akan mulai mengenal nama-nama serta kegunaan dari tes psikologi. Banyak sekali macam-macam dari tes psikologi, akan tetapi di sini saya hanya akan membahas beberapa macam dari sekian banyak tes psikologi. Yang pertama Tes WAIS (Weschler
Intellegence Scale for Children), merupakan tes yang digunakan untuk mengukur intelegensi seseorang dengan rentang
usia 16-74 tahun. Kegunaan yaitu untuk Mental
Deterioration (MD) yang mengalami
penurunan perkembangan mental. Kedua, Tes CFIT (Culture
Fair Intellegence Test) digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Untuk
membedakan tingkatan intelegensi, penetuan terapi yang benar serta program
pendidikan sesuai karakter anak, dan hal-hal kepegawaian. Ketiga, Tes DAT (Differntial
Applitude Test) digunakan untuk mengukur bakat pada seseorang. Lalu yang terakhir Tes Standford Binet merupakan
test intelegensi yang sasaran utamanya adalah anak-anak dan balita. Dengan test
ini, dapat diketahui usia mental seseorang, termauk juga untuk mengetahui
indikasi kelainan mental dari tingkatan IQ yang rendah dan juga untuk
mengetahui tingkat kemunduran mental yang dialami orang dewasa.
Asumsi dasar yang digunakan dalam tes Rorschach adalah hubungan
antara persepsi seseorang dengan kepribadiannya. Jika seseorang melihat suatu
benda yang tidak pasti atau tidak tentu bentuknya, maka dia akan cenderung
memberikan interpretasi berdasarkan apa yang ada dalam dirinya. Lewat
persepsinya itu dia akan memproyeksikan kebutuhan-kebutuhannya,
pengalaman-pengalamannya maupun pola-pola respon yang menjadi kebiasaannya,
yang sering tidak disadari. Konsep ini sejalan dengan teori psikoanalisa yang
dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dalam psikoanalisa dijelaskan bahwa gangguan
psikologis yang terjadi pada seseorang bisa diungkap melalui alam bawah
sadarnya.
SALAM PSIKOLOGI !!!
0 komentar:
Posting Komentar