Senin, 09 Mei 2016

Tes Individual dan Tes Kelompok




Selamat pagi sahabat blogger ??!
Masih tetap semangat kaaan ??
Bagaimana kabar kalian hari ini ??
Semoga kalian semua tetap dalam lindungan Tuhan ..
Agar kalian makin tetap semangat, dalam kesempatan kali ini saya masih tetap akan membahas tentang materi psikodiagnostik yang saya dapatkan dari perkuliahan minggu lalu. Materi kali ini dengan tema tes individual dan tes kelompok. Kita langsung perhatikan aja yuk seperti apa ..

Tes Individual dan Tes Kelompok
A.   Tes Individual
Tes individual merupakan tes yang diberikan perorangan yaitu tester berhadapan dengan testee, tes individual mencakup tes kepribadian Rorschach, TAT (Thematic Apperception Test), tes intelegensi WAIS ( Wechsler Adult Intellegence Scale ), WISC ( Wechsler Intellegence Scale for Children ), tes intelegensi Stanford Binet dan Skala Kaufman. Berikut penjelasannya :
1.      Rorschach Test
Rorschach test adalah sebuah tes psikologi di mana subjek mempersepsi sebuah bentuk gambar tinta yang dicatat dan kemudian dianalisis dengan menggunakan interpretasi psikologis. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk memeriksa kepribadian seseorang baik karakteristik maupun fungsi emosional. Tes ini digunakan untuk mendeteksi gangguan pikiran yang mendasari individu, terutama dalam kasus-kasus di mana pasien tidak mau untuk menggambarkan proses berpikir mereka secara terbuka. Tes ini mengambil nama dari penciptanya yaitu psikolog dari Swiss, Hermann Rorschach.
2.      TAT ( Thematic Apperception Test )
TAT yang dikenal sebagai teknik interpretasi gambar karena menggunakan rangkaian standar provokatif berupa gambar yang ambigu dan klien yang harus menceritakan sebuah cerita dari gambar yang tertera. Tugas klien adalah menceritakan apa yang sedang terjadi saat ini, sebelumnya (situasi apa yang menimbulkan peristiwa saat ini), bagaimana pikiran dan perasaan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita, dan bagaimana akhir dari cerita yang dibuat klien. TAT berguna dalam mempelajari secara keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga dapat menginterpretasi tingkah laku abnormal, penyakit psikosomatis, neurose. Manfaat khusus TAT. Sebagai pendahuluan interview therapi dan merupakan langkah pertama dalam psikoanalisa. 

3.      WAIS (Wechsler Adult Intellegence Scale)
              Tes WAIS merupakan tes intelegensi individual yang banyak digunakan untuk orang dewasa. Revisi terbaru dari tes WAIS adalah WAIS-IV pada tahun 2008. Perubahan yang ada dari WAIS-III ke WAIS-IV adalah adanya penambahan 2 sub tes. Rincian subtes untuk keempat skor indeks adalah indeks Pemahaman Verbal, indeks Pemahaman Perseptual, indeks Working Memory dan indeks kecepatan pengolahan 
 
 
4.      WISC (Wechsler Intellegence Scale for Children)
WISC dipublikasikan pada tahun 1949. Untuk anak-anak dengan usia 6-16 tahun. Revisi terbaru dari WISC adalah WISC-IV yang terdiri dari 15 subtes dimana 10 diantaranya sebagai subtes inti dan lima diantaranya dirancang sebagai tambahan. 

5.      Stanford Binet
Tes Stanford Binet dapat digunakan untuk anak-anak berusia 2 tahun sampai dengan orang dewasa berusia 85 tahun ke atas. Terbitan terbaru Stanford Binet: edisi kelima (SB5) menggarisbawahi pemisahan intelegensi menjadi lima faktor dan dua bidang (verbal dan non verbal) sehingga menghasilkan 10 subtes.
6.      Skala Kaufman
·         Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC)
Tes kemampuan kognitif yang dilaksanakan secara individual untuk anak-anak dan remaja untuk usia 3-18. tujuan untuk mengurangi perbedaan skor antara anak-anak dari kelompok etnis dan budaya yang berbeda.
·         Kaufman Brief Intelligence (K-BIT)
Tes penyaringan intelegensi umum standar yang baru-baru ini dipublikasikan dalam bentuk edisi kedua yaitu KBIT-2 yang terdiri dari skala Crystallized atau verbal yang memiliki dua jenis soal (pengetahuan verbal dan teka-teki) dan skala non verbal atau Fluid yang mencakup soal-soal matriks.

B.   Tes Kelompok
Keuntungan dari tes kelompok yaitu diselenggarakan secara simultan bagi banyak mungkin orang yang benar-benar bisa disesuaikan dengan ruang yang tersedia dan jangkauan  suara mikrofon. Soal-soal yang dicetak dan jawaban-jawaban sederhana yang dapat direkam pada sebuah brosur tes atau lembaran jawaban, atau pada sebuah komputer, hubungan orang perorang antara penguji dan peserta tes bisa diabaikan. Sedangkan kerugiannya yaitu penguji memiliki peluang yang jauh lebih kecil untuk behubungan, bekerjasama dan mempertahankan minat peserta tes dan tes diselenggarakan karena keterbatasan-keterbatasan yang diberikan pada jawaban- jawaban peserta. Berikut beberapa tes kelompok :

1.      Multidimensional Aptitude Battery II (MAB-II)
MAB dirancang setara WAIS-R dan untuk menghasilkan skor-skor IQ dengan sifat-sifat psikometrik yang sama dengan yang terdapat pada WAIS-R. Untuk peserta tes usia 16-74 tahun. MAB-II menghasilkan 10 skor subtes, serta IQ verbal, kinerja, dan skala penuh.

2.      Tes Kemampuan Kognitif  CogAT – Cognitive Abilitiy Test
CogAT merupakan salah satu tes kombinasi terbaik berbasis sekolah yang digunakan saat ini (Lohman & Hagen, 2001). Sembilan subtes CogAT mencakup Tes Kombinasi Verbal, Tes Kombinasi Kuantitatif, dan Tes Kombinasi Nonverbal.
 

3.      Culture Fair Intelligence Test (CFIT)
Merupakan pengukuran non verbal intelegensi yang berupaya memi-nimalkan bias budaya.

4.      Matriks Progresif Raven (RPM)
Merupakan tes nonverbal penalaran induktif yang di dasarkan pada stimuli ber-gambar. RPM bermanfaat sebagai pengujian tambahan untuk orang-orang yang memiliki kelemahan pendengaran , bahasa, dan fisik.
 

5.      EPPS (Edward Personality Preference Schedule)
Tes EPPS (Edward Personality Preference Schedule) merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan.

6.      PAPI (The Personality Preference Inventory)
Tes ini merupakan pemeriksaan yang khusus berkaitan dengan kerja , tes ini berusaha untuk menjelaskan serta menjawab pertanyaan terkait permasalahan kepribadian inheren. Gaya bekerja seseorang dan melihat kemampuan seseorang dalam mengatasi dinamika dalam kelompok, terutama karyawan dalam perusahaan.


Nahh sahabat blogger bagaimana penjelasan yang dapat saya berikan tersebut ? jadi seperti itulah sedikit penjelasan yang dapat saya berikan pada kesempatan kali ini, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua yaa, maaf jika terdapat perkataan yang salah atau penjelasannya kurang lengkap karena saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan tapi alangkah baiknya jika nanti kedepannya saya bisa memperbaikinya dengan dukungan, motivasi dan masukan dari teman-teman, sekian dan ...

                                                 Hasil gambar untuk ucapan terima kasih

Salam Mahasiswa !!!

0 komentar:

Posting Komentar