Selamat pagi sahabat
blogger ??!
Masih tetap semangat
kaaan ??
Bagaimana kabar kalian
hari ini ??
Semoga kalian semua
tetap dalam lindungan Tuhan ..
Agar kalian makin tetap
semangat, dalam kesempatan kali ini saya masih tetap akan membahas tentang
materi psikodiagnostik yang saya dapatkan dari perkuliahan minggu lalu. Materi
kali ini dengan tema tes individual dan tes kelompok. Kita langsung perhatikan
aja yuk seperti apa ..
Tes Individual dan Tes Kelompok
A. Tes Individual
Tes
individual merupakan tes yang diberikan perorangan yaitu tester berhadapan
dengan testee, tes individual mencakup tes kepribadian Rorschach, TAT (Thematic
Apperception Test), tes intelegensi WAIS ( Wechsler Adult Intellegence Scale ),
WISC ( Wechsler Intellegence Scale for Children ), tes intelegensi Stanford
Binet dan Skala Kaufman. Berikut penjelasannya :
1.
Rorschach Test
Rorschach
test adalah sebuah tes psikologi di mana subjek mempersepsi sebuah bentuk
gambar tinta yang dicatat dan kemudian dianalisis dengan menggunakan
interpretasi psikologis. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk memeriksa
kepribadian seseorang baik karakteristik maupun fungsi emosional. Tes ini
digunakan untuk mendeteksi gangguan pikiran yang mendasari individu, terutama
dalam kasus-kasus di mana pasien tidak mau untuk menggambarkan proses berpikir
mereka secara terbuka. Tes ini mengambil nama dari penciptanya yaitu psikolog
dari Swiss, Hermann Rorschach.
2.
TAT ( Thematic Apperception Test )
TAT
yang dikenal sebagai teknik interpretasi gambar karena menggunakan rangkaian
standar provokatif berupa gambar yang ambigu dan klien yang harus menceritakan
sebuah cerita dari gambar yang tertera. Tugas klien adalah menceritakan apa
yang sedang terjadi saat ini, sebelumnya (situasi apa yang menimbulkan
peristiwa saat ini), bagaimana pikiran dan perasaan tokoh-tokoh yang ada dalam
cerita, dan bagaimana akhir dari cerita yang dibuat klien. TAT berguna dalam
mempelajari secara keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga dapat
menginterpretasi tingkah laku abnormal, penyakit psikosomatis, neurose. Manfaat
khusus TAT. Sebagai pendahuluan interview therapi dan merupakan langkah pertama
dalam psikoanalisa.
3.
WAIS (Wechsler Adult Intellegence Scale)
Tes
WAIS merupakan tes intelegensi individual yang banyak digunakan untuk orang
dewasa. Revisi terbaru dari tes WAIS adalah WAIS-IV pada tahun 2008. Perubahan
yang ada dari WAIS-III ke WAIS-IV adalah adanya penambahan 2 sub tes. Rincian
subtes untuk keempat skor indeks adalah indeks Pemahaman Verbal, indeks
Pemahaman Perseptual, indeks Working Memory dan indeks kecepatan pengolahan
4.
WISC (Wechsler
Intellegence Scale for Children)
WISC
dipublikasikan pada tahun 1949. Untuk anak-anak dengan usia 6-16 tahun. Revisi
terbaru dari WISC adalah WISC-IV yang terdiri dari 15 subtes dimana 10
diantaranya sebagai subtes inti dan lima diantaranya dirancang sebagai
tambahan.
5.
Stanford Binet
Tes
Stanford Binet dapat digunakan untuk anak-anak berusia 2 tahun sampai dengan
orang dewasa berusia 85 tahun ke atas. Terbitan terbaru Stanford Binet: edisi
kelima (SB5) menggarisbawahi pemisahan intelegensi menjadi lima faktor dan dua
bidang (verbal dan non verbal) sehingga menghasilkan 10 subtes.
6.
Skala Kaufman
·
Kaufman
Assessment Battery for Children (K-ABC)
Tes
kemampuan kognitif yang dilaksanakan secara individual untuk anak-anak dan
remaja untuk usia 3-18. tujuan untuk mengurangi perbedaan skor antara anak-anak
dari kelompok etnis dan budaya yang berbeda.
·
Kaufman
Brief Intelligence (K-BIT)
Tes
penyaringan intelegensi umum standar yang baru-baru ini dipublikasikan dalam
bentuk edisi kedua yaitu KBIT-2 yang terdiri dari skala Crystallized atau
verbal yang memiliki dua jenis soal (pengetahuan verbal dan teka-teki) dan skala
non verbal atau Fluid yang mencakup soal-soal matriks.
B.
Tes Kelompok
Keuntungan
dari tes kelompok yaitu diselenggarakan secara simultan bagi banyak mungkin
orang yang benar-benar bisa disesuaikan dengan ruang yang tersedia dan
jangkauan suara mikrofon. Soal-soal yang
dicetak dan jawaban-jawaban sederhana yang dapat direkam pada sebuah brosur tes
atau lembaran jawaban, atau pada sebuah komputer, hubungan orang perorang
antara penguji dan peserta tes bisa diabaikan. Sedangkan kerugiannya yaitu penguji
memiliki peluang yang jauh lebih kecil untuk behubungan, bekerjasama dan mempertahankan
minat peserta tes dan tes diselenggarakan karena keterbatasan-keterbatasan yang
diberikan pada jawaban- jawaban peserta. Berikut beberapa tes kelompok :
1.
Multidimensional Aptitude Battery II
(MAB-II)
MAB
dirancang setara WAIS-R dan untuk menghasilkan skor-skor IQ dengan sifat-sifat
psikometrik yang sama dengan yang terdapat pada WAIS-R. Untuk peserta tes usia
16-74 tahun. MAB-II menghasilkan 10 skor subtes, serta IQ verbal, kinerja, dan
skala penuh.
2.
Tes Kemampuan
Kognitif CogAT – Cognitive Abilitiy Test
CogAT
merupakan salah satu tes kombinasi terbaik berbasis sekolah yang digunakan saat
ini (Lohman & Hagen, 2001). Sembilan subtes CogAT mencakup Tes Kombinasi
Verbal, Tes Kombinasi Kuantitatif, dan Tes Kombinasi Nonverbal.
3.
Culture Fair Intelligence Test (CFIT)
Merupakan
pengukuran non verbal intelegensi yang berupaya memi-nimalkan bias budaya.
4.
Matriks
Progresif Raven (RPM)
Merupakan
tes nonverbal penalaran induktif yang di dasarkan pada stimuli ber-gambar. RPM
bermanfaat sebagai pengujian tambahan untuk orang-orang yang memiliki kelemahan
pendengaran , bahasa, dan fisik.
5.
EPPS (Edward Personality Preference Schedule)
Tes
EPPS (Edward Personality Preference Schedule) merupakan tes kepribadian yang
mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori
kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki
manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes
ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan.
6.
PAPI (The Personality Preference
Inventory)
Tes ini merupakan pemeriksaan yang khusus berkaitan
dengan kerja , tes ini berusaha untuk menjelaskan serta menjawab pertanyaan
terkait permasalahan kepribadian inheren. Gaya bekerja seseorang dan melihat
kemampuan seseorang dalam mengatasi dinamika dalam kelompok, terutama karyawan
dalam perusahaan.
Nahh sahabat blogger
bagaimana penjelasan yang dapat saya berikan tersebut ? jadi seperti itulah
sedikit penjelasan yang dapat saya berikan pada kesempatan kali ini, semoga
dapat bermanfaat untuk kita semua yaa, maaf jika terdapat perkataan yang salah
atau penjelasannya kurang lengkap karena saya hanya manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan tapi alangkah baiknya jika nanti kedepannya saya bisa
memperbaikinya dengan dukungan, motivasi dan masukan dari teman-teman, sekian dan ...
Salam Mahasiswa !!!
0 komentar:
Posting Komentar