bertemu lagi dengan saya yang selalu membahas tentang psikodiagnostik, penasaran dengan pembahasan yang akan saya sampaikan kali ini, yukk langsung perhatikan saja yaa ..
Selamat Belajar ...
Dunia kerja begitu dekat dengan kami sebagai mahasiswa yang sudah memasuki semester 4 Fakultas Psikologi. Berbagai ranah psikologi pun mulai terpikirkan dan salah satunya bidang psikologi Industri dan Organisasi pun menjadi tujuan beberapa teman-teman nanti. Selain juga mendukung fokus pada psikologi bisnis, maka pembahasan saya kali ini berupa seleksi karyawan. mengingat luasnya kategori penyeleksian karyawan, pembahasan saya berfokus pada Human Resource bidang Recruitment. Beberapa alasannya bahwa Human Resource memanglah salah satu bidang populer yang dituju oleh lulusan psikolog, bahkan diluar psikolog pun juga mulai bersaing masuk dalam posisi tersebut. Alasan dalam memilih Recruitment adalah banyak dari materi perkuliahan sebelumnya yang mengaitkan Human Resource dibidang Recruitment ini sehingga harapannya mampu sedikit mempermudah bayangan teman-teman psikologi yang terkait dalam bidang ini. Dalam dunia pekerjaan terkenal istilah TASK, yaitu Talent, Attitude, Skill dan Knowledge. Dimana Talent mengungkapkan Aptitude (terkait inteligensi individu atau karyawan) juga Interest yang muncul dalam diri individu. Lalu untuk Attitude yang lebih mengarah pada personality atau kepribadian seseorang tersebut seperti apa. Dari kedua hal ini sudah memunculkan kebutuhan tes-tes dalam menyeleksi karyawan yaitu Tes intelegensi, Tes Personality dan Tes Minat.
KRITERIA
* Pendidikan sarjana S1
* Berkewarganegaraan Indonesia
* IPK minimal 3.00 dari skala 4.00
* Bersedia ditempatkan dan ditugaskan diseluruh wilayah kerja PT SUCOFINDO (PERSERO)
* Mencantumkan kode posisi jabatan pada sudut kanan atas amplop
* Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pegawai perusahaan sebagai suami-isteri, kakak-adik kandung atau tiri atau angkat, orang tua anak kandung atau tiri atau angkat
* Penempatan : Jakarta
* Belum menikah
* Usia maksimal 25 tahun pada saat mengajukan surat lamaran
* Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai suatu instansi pemerintah atau swasta
* Hanya yang memenuhi syarat yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi di Jakarta
JOB DESK
Job desk Human Resource Recruitment:
* Rekap pelamar (Memasukkan data-data ke Ms Exel)
* Menyiapkan alat test
* Skoring alat test
* Input data BPJS (Memasukkan keterangan data pribadi)
INTELEGENSI
Spearman (1904), Intelegensi merupakan suatu kemampuan umum individu yang melibatkan sebagaian besar pendidikan yang dimilikinya dimana terkait satu dengan yang lain. Menurut Binet dan Simon (1905) Intelegensi adalah kemampuan untuk menilai, mengerti dan menalar dengan baik. Sedangkan menurut Throndike (1921) Intelegensi merupakan suatu kekuatan respon-respon individu yang dianggap baik dari sudut pandang yang benar dan nyata. Beberapa klasifikasi IQ :
* 70 - 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
* 80 - 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull norma)
* 91 - 110 : Tingkat IQ normal atau rata-rata
* 111 - 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
* 120 - 130 : Tingkat IQ superior
* 131 atau lebih : Tingkat IQ sangat superior atau jenius
Bila ditinjau dari ukuran rata-rata bawah, sedang dan atas terdapat sedikit keterangan bahwa :
* Rata-rata atas (111-120) kelompok ini merupakan kelompok orang-orang yang normal, tetapi berada pada tingkat daya nalar yang tinggi
* Rata-rata 91 - 110 level ini merupakan kelompok normal atau rata-rata, orang ditingkat ini adalah kelompok terbesar presentasenya dalam populasi pendudukan dunia
* Rata-rata bawah (80 - 90) agak lambat dalam belajar, dapat menyelesaikan sekolah menengah tingkat pertama tapi sedikit kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas pada jenjang SLTA
Sehingga, pada kategori diatas saya mengkategorikan bahwa IQ pada normal tinggi atau normal atas menjadi patokan ukuran untuk kriteria karyawan yang akan diseleksi melanjutkan tes berikutnya dalam HR Recruitment.
MACAM-MACAM TES INTELEGENSI
1. MAB-II
Adalah tes intelegensi kelompok terbaru yang didesainmenggunakan kertas dan pensil yang hampir sama dengan WAIS-R. MAB-II didesain dapat memproduksi sub-subtes dan faktor-faktor pararel untuk WAIS-R tapi menggunakan format pilihan ganda yang nantinya dapat di skor menggunakan komputer. Tujuan dalam mendesain tes ini adalah untuk memproduksi sebuah instrumen yang bisa diselenggarakan untuk ratusan orang dengan satu pemeriksa dengan latihan yang minim.
2. WAIS=WB
Versi awal dari Stanford-Binet tidak begitu diterima sehingga tahun 1939 David Wechsler mengembangkan Wechsler Bellevue Intelligence (WB-Scale)merupkan tes yang didesain untuk orang dewasa.
3. CogAT
Tes Cognitive Abilities Test (Cogat) merupakan deret mutilevel yang digunakan untuk anak-anak dan TK sampai tingkat 12. Tes digunakan untuk mengukur kosakata.
4. CFIT
Adalah sebuah mengukur nonverbal untuk intelegensi cair (fluid intellegence) yang pertama kali disusun pada tahun 1920an oleh psikolog pengukuran terkemuka yaitu Raymond B.Catell. Tujuannya adalah untuk mengukur intelegensi cair - kemampuan analisa dan penalaran pada situasi abstrak dan novel terbaru yang dimana memiliki cara untuk bebas dari bias budaya. Tes ini aslinya bernama Culture Free Intellegence Test.
5. DAT
Differential Aptitude Test Battery. Tes ini sebagai alat untuk mengidentifikasi secara dini tentang siswa yang memiliki intelegensi tinggi.
6. IST
Adalah salah satu tes yang digunakan untuk mengukur intelegensi individu, tes ini dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt di Jerman pada 1953. Ia mendefinisikan intelegensi sebagai keseluruhan struktur dari kemampuan jiwa rohani manusia yang akan tampak jelas dalam hasil tes.
7. SPM
The Standard Progressive Matrices adalah salah satu contoh bentuk skala intelegensi yang dapat diberikan secara individual atau kelompok. SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi soal-soalnya diberikan tidak berupa tulisan atau bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar.
TES MINAT
A. Holland
Kekurangannya :
* kurang ditinjau proses perkembangan yang melandasi ke 6 tipe kepribadian dan tidak menunjukkan fase-fase tertentu dalam proses perkembangan serta terdapat batasan usia dalam mengerjakan tes minat Holland
* Dalam mengerjakan tes Holland, testee menjawabnya dengan faking
* Dalam menjawab tes Holland bisa terjadi bias
Kelebihannya :
* Alat tes ini arahnya sudah jelas yaitu terfokus pada mengukur minat seseorang
* Dengan alat tes ini diketahui karakteristik yang dimiliki individu
* Menunjukkan pada taraf intelegensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertentu
* Pandangan Holland sangat relevan bagi bimbingan untuk pendidikan jenjang menengah dan masa awal pendidikan tinggi
B. RMIB
Kelebihannya :
* Lebih mudah dikerjakan oleh subek
* Score dapat disusun dengan lebih cepat
* Lebih cocok diberikan kepada orang dewasa
* Hasil keseluruhan menunjukkan pola interest subjek
* Dapat diberikan secara klasik atau individual
TES PERSONALITY
A. PAPI
Secara singkat, PAPI
Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory),
terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja,
yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang:
kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja
(activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen
(temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).
B. NEO-PI-R
NEO Personality Inventory (NEO PI) dikembangkan
oleh Paul J. Costa & Robert R. McCrae yang terdiri atas 3 domain,
yaituNeuroticism, Extraversion dan Openness to Experience, serta beberapa skala
umum untuk Agreeableness dan Conscientiousness. Secara umumnya, skalalima
domain dan skala aspek-aspek personaliti dalam NEO PI-R memudahkan taksiran
menyeluruh dan terperinci mengenai kepribadian dewasa.
C. DISC
DISC mengukur empat faktor perilaku seseorang,
yaitu Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance. Empat faktor ini
merupakan suatu konstruksi yang cukup kompleks, dan tidak mudah digambarkan
dengan satu kata saja, tetapi dapat dikelompokkan sebagai unsur ketegasan
(assertiveness), komunikasi (communication), kesabaran (patience) dan struktur
(structure). DISC dapat digunakan untuk mendeskripsikan cara pendekatan atau
gaya yang dikembangkan seseorang, motivasi dan termasuk hal yang tidak
disukainy, kekuatan dan kelemahannya, serta pandangan-pandangan mereka terhadap
orang lain. Lebih jauh hal ini tentunya
dapat membantu untuk memperkirakan reaksi seseorang pada situasi dan keadaan
yang sedang dihadapinya.
D. EPPS
EPPS merupakan tes kepribadian yang bersifat
verbal dan memakai forced choice
technique (fct). Sifatnya memilih, diantarkan kepada pilihannya (walaupun
dasarnya juga alternatif, A atau B namun disertai kata-kata yang sifatnya
mengantar kepada pilihannya). Tes kepribadian ni untuk melihat kecenderungan
kebutuhan-kebutuhan seseorang dapat diklasifikasikan kedalam 15 golongan yag
dibuat berdasarkan daftar kebutuhan pokok manusia, yang disusun oleh Henry
Murray dan kawan-kawan (1938). Golongan-golongan tersebut yaitu Achievement,
Deference, Order, Exhibition, Autonomy, Affiliation, Intraception, Succorance,
Dominance, Abasement, Nurturance, Change, Endurance, Heterosexuality,
Aggression.
E. MBTI
Test MBTI atau Myers Briggs Type Indicator,
merupakan sebuah metode pengukuran berbentuk kuesioner yang digunakan untuk
membaca kepribadian seseorang, khususnya untuk memahami bagaimana seseorang
menilai sesuatu dan membuat keputusan, metode ini dikembangkan oleh Katharine
Cook Briggs dan putrinya Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian yang
dikemukakan oleh Carl Gustav Jung dalam bukunya Psychological Types (1921M).
Instrument tes yang mulai dikembangkan pada masa Perang Dunia Ke-II ini pertama
dipublikasikan pada 1962M, dengan tujuan awal untuk membuat teori kepribadian
C.G Jung ini dapat diaplikasikan dalam penggunaan praktis dan lebih mudah
dimengerti, sehingga dapat membantu para pekerja untuk menemukan pekerjaan yang
paling cocok dengan diri mereka.
F. KRAEPELIN
Dalam Anne Anastasi, Tes Kraepelin merupakan Speed Test. Ciri utama dari spee test adalah tidak adanya waktu yang
cukup bagi testi untuk menyelesaikan semua soal. Jadi pada tes kraepelin ini,
testi memang tidak diharapkan untuk menyelesaikan sepenuhnya semua jalur. Yang
dilihat disini adalah bagaimana kecepatan kerja testi dalam menyelesaikan
setiap lajur. Kemudian aspek psikologis yang ikut berpengaruh dalam
penyelesaian Tes Kraepelin ini bermacam-macam, diantaranya persepsi-visual,
koordinasi sensori-motorik, pushing
power, ketahanan, learning effect.
G. PAULI
Tes Pauli merupakan penyempurnaan dari Tes
Kraepelin yang mana merupakanalat diagnostik yang dapat dipercaya untuk
memeriksa batas-batas perbedaan individu, dasar tipologi keribadian juga alat
bantu eksperimental yang menjadi dasar untuk diagnostik karakterologi.
Disamping dari itu, Tes Pauli juga merupakan suatu metode eksperimental untuk
mendapat pengaruh sikap kerja terhadap prestasi kerja.
Administrasi Test Kraepelin:
*Peralatan : lembar kraepelin, pensil 9HB/2B tidak masalah), penggaris, stopwatch
*Intruksi :
1.
Anda akan menemukan deretan bilangan dan
terbagi dalam lajur-lajur. Tugas anda adalah menjumlahkan antara SATU bilangan
dengan SATU bilangan lain yangtepat berada di atasnya.
2.
Mulailah dari bilangan paling bawah, dan
dari lajur paling sebelah kiri.
3.
Setiap saya katakan PINDAH, maka anda
harus menghentikan kerja anda di satu lajur. Segera pindahlah ke lajur di
sebelah kanannya.
4.
Dan begitu seterusnya sampai saya
katakan selesai.
5.
Katakan pada peserta untuk MENCORET
jawaban bila melakukan kesalahan. Hindari menghapus jawaban karena memakan
waktu.
6.
Jangan lupa : BERI CONTOH DI PAPAN TULIS
7.
Waktu perlajur adalah 30 detik (peserta
tidak diberi tahu). Setelah 30 detik, katakana PINDAH (atau diberi ketukan
keras).*
8.
Selalu kerjakan sebanyak 41 lajur. Lajur
terakhir adalah cadangan seandainya terdapat parit.
Terima kasih sahabat blogger, begitulah sedikit pembahasan dari saya, selamat beristirahat yaaaa ...
Salam Mahasiswa !!!
0 komentar:
Posting Komentar