Rabu, 30 September 2020

Hai sahabat blogger, apa kabar?
Rasanya sudah lama sekali tidak update akun blogku hihihi, salam kenal untuk kalian yang belum kenal :) Ohya pertama kali aku membuat akun blog yakni ketika masih duduk di bangku perkuliahan, itu pun karena tugas dari dosen hehe. Namun alhamdulillah saat ini aku sudah lulus, hm lebih tepatnya 2 tahun yang lalu yakni 2018. Berbicara mengenai perkuliahan pasti kalian yang sedang menempuh pendidikan dibangku perkuliahan tau bagaimana rasanya, yaa bisa dianggap nano-nano sih hihi. Awalnya pasti mengira bahwa kuliah itu enak, kita sudah di anggap jadi anak yang dewasa, pergi ke kampus menggunakan pakaian bebas, jam kuliah yang tidak seperti saat SMA, pergi kemanapun bebas dan lain sebagainya. Tapi ternyata kehidupan di perkuliahan sepenuhnya tidak seperti yang kita harapkan ya hihihi. Semangat untuk kalian yang sedang menempuh pendidikan, aku yakin pasti kalian bisa untuk melewati segala cobaan yang ada, apalagi dalam kondisi saat ini :( 

Next, aku mau cerita mengenai kehidupan setelah perkuliahan, hmm rasanya makin nano-nano deh hihiihi. Sampai bertemu di lain waktu sahabat blogger :):):)

Minggu, 29 Mei 2016

Selamat malam sahabat Blogger !!!
untuk kesempatan kali ini, saya akan sedikit membahas tentang "wawancara" dan "observasi". yukk disimak aja yaaa ...


WAWANCARA 
1. Definisi Wawancara
wawancara adalah sebuah proses dyadic atau dua pihak ( Stewart & Cash, 2014). Menurut Moleong (dalam Herdiansyah, 2015) mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Jadi jika dibuat kesimpulan wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara dua pihak, setidaknya satu dari mereka memiliki tujuan yang telah ditetapkan dan serius, yang melibatkan bertanya dan menjawab pertanyaan.

2. Elemen penting wawancara
* Interaktif (wawancara melibatkan pertukaran dan pembagian
* Proses (wawancara tidak terjadi diruang hampa)
* Pihak (sebuah proses dyadic melibatkan dua pihak
* Tujuan (semua wawancara harus memiliki struktur tingkatan)
* Pertanyaan (pertanyaan memiliki beberapa peran dalam wawancara)

3. Bentuk-bentuk wawancara (Herdiansyah, 2009)
* Wawancara terstruktur
* Wawancara semi-terstruktur
* Wawancara tidak terstruktur

4. Faktor-faktor dasar pewawancara
  • Pendekatan direktif : pewawancara menetapkan tujuan wawancara dan upaya untuk mengkontrol alur, iklim, formalitas dan arah wawancara
  • Pendekatan non-direktif : responden memiliki kontrol yang signifikan materi, panjangnya jawaban, iklim wawancara dan formalitas
  • Pendekatan kombinasi : peran yang kita mainkan harus membimbing tetapi tidak mendikte pendekatan
5. Proses menata wawancara
  • Tubuh wawancara = panduan wawancara. Merupakan sebuah garis besar, tinjauan tentang uraian dasar-dasar yang menetapkan struktur yang jelas dan sistematis pada wawancara yang telah melalui pengkajian selama bertahun-tahun (Stewart & Cash, 2014)
  • Urutan garis besar merupakan bagian yang berguna bagi proses wawancara, dengan adanya urutan maka akan membantu dalam mengatur topik dan menentukan tingkatan struktur dalam wawancara
6. Urutan pertanyaan:
* Urutan lorong : serangkaian pertanyaan serupa, baik terbuka maupun tertutup
* Urutan saluran : dimulai secara luas, pertanyaan pembuka-penutup dan dilakukan proses dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih ketat
* Urutan saluran terbaik : dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan tertutup dan berlanjut ke pertanyaan terbuka
* Urutan kombinasi : hal ini terjadi apabila situasi memaksa kita untuk melakukan kombinasi terhadap urutan-urutan pertanyaan
* Urutan bentuk quintamensional : George Gallup mengembangkan urutan desain quintamensional untuk menilai intensitas dan sikap

7. Membuka wawancara
* Proses dua langkah : pembukaan adalah proses dua langkah membangun hubungan dan orientasi pihak lain yang mendorong partisipasi aktif dan kemauan untuk melanjutkan ke dalam tubuh wawancara ( Stewart & Cash, 2014)
* Teknik pembukaan verbal : adanya teknik pembukaan verbal dapat membangun hubungan yang baik, serta berperan sebagai pembuka yang lengkap
* Teknik pembukaan komunikasi non-verbal : komunikasi non-verbal sangat kritis dalam menciptakan kesan-kesan yang baik dan menancapkan legitimasi anda

8. Menutup wawancara


Mark Knapp dkk (dalam Stewart & Cash, 2014) dalam penelitian klasik mereka tentang “leave-takin” dalam interaksi interpersonal, menggambarkan beragam aksi variasi nonverbal dalam penutupan, kadang berlangsung sangat halus. Contohnya, ketika anda menegakkan kursi, mencondongkan badan kedepan, tidak menyilangkan kaki, meletakkan tangan diatas lulut seperti ingin berdiri, melihat jam tangan atau jam dinding, menghentikan alat perekam, dan menawarkan jabat tangan.


9. Teknik menutup wawancara
  • penawaran menjawab pertanyaan
  • gunakan pertanyaan penerimaan
  • nyatakan penyelesaian dari tujuan utama
  • buat pertanyaan pribadi
  • buat pertanyaan profesional
  • tanda waktu habis
  • jelaskan alasan penutupan
  • ungkapan terimakasih atau kepuasan
  • atur pertemuan berikutnya
  • ringkasan wawancara
10. Melakukan wawancara
  • Pembukaan
  • Berani mengungkapkan diri
  • Mendengarkan
  • Observasi
  • Pertanyaan
  • Merespons
  • Menutup wawancara
  • Mengevaluasi wawancara
  • Wawancara telepon

OBSERVASI
1. Definisi Observasi
Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan mengikuti (Banister, et,al dalam Herdiansyah, 2012). sedangkan menurut Catwright (dalam Herdiansyah, 2012) mendefinisikan observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati serta "merekam" perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu.

2. Tujuan Observasi
Mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktifitas-aktifitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktifitas dan makna kejadian yang diamati tersebut (Poerwandari dalam Herdiansyah, 2012).

3. Metode dalam observasi
  • Anecdotal record : salah satu metode dalam observasi dimana peneliti melakukan observasi dengan hanya membawa kertas kosong untuk mencatat perilaku yang khas dan unik dari seseorang
  • Behavioral checklist : suatu metode dalam observasi yang mampu memberikan keterangan mengenai muncul atau tidaknya perilaku yang diobservasi dengan memberikan tanda ceklis jika perilaku yang diobservasi muncul
  • Participation Charts : suatu metode yang hampir sama dengan metode checklist yaitu melakukan observasi, merekam atau mencatat perilaku yang muncul atau tidak muncul dari subyek yang diobservasi secara simultan dalam suatu kegiatan tertentu
  • Behavior tallying and charting : mampu menguantivikasikan perilaku yang muncul dalam suatu rentang waktu yang ditentukan
  • Rating scale : mencatat perilaku sasaran yang dimunculkan oleh subyek atau observee dan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas dari perilaku yang diteliti
4. Kelemahan
  •  adanya bias peneliti, seperti peneliti terlalu baik atau terlalu pelit dalam memberikan penilaian terhadap perilaku yang muncul
  • perilaku yang dimunculkan pada saat dilakukan observasi terkadang tidak mempresentasikan perilaku dan kondisi yang sebenarnya
5. Kelebihan
  • dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan oleh subyek hingga pada hal-hal yang mendetail
  • dapat menggambarkan lingkungan fisik dengan lebih detail, misalnya tata letak ruangan, peralatan, penerangan dan sebagainya

Terima kasih atas perhatiannya,,
Salam Mahasiswa !!!

Minggu, 15 Mei 2016

Haii sahabat blogger !!
bertemu lagi dengan saya yang selalu membahas tentang psikodiagnostik, penasaran dengan pembahasan yang akan saya sampaikan kali ini, yukk langsung perhatikan saja yaa ..
Selamat Belajar ...

Dunia kerja begitu dekat dengan kami sebagai mahasiswa yang sudah memasuki semester 4 Fakultas Psikologi. Berbagai ranah psikologi pun mulai terpikirkan dan salah satunya bidang psikologi Industri dan Organisasi pun menjadi tujuan beberapa teman-teman nanti. Selain juga mendukung fokus pada psikologi bisnis, maka pembahasan saya kali ini berupa seleksi karyawan. mengingat luasnya kategori penyeleksian karyawan, pembahasan saya berfokus pada Human Resource bidang Recruitment. Beberapa alasannya bahwa Human Resource memanglah salah satu bidang populer yang dituju oleh lulusan psikolog, bahkan diluar psikolog pun juga mulai bersaing masuk dalam posisi tersebut. Alasan dalam memilih Recruitment adalah banyak dari materi perkuliahan sebelumnya yang mengaitkan Human Resource dibidang Recruitment ini sehingga harapannya mampu sedikit mempermudah bayangan teman-teman psikologi yang terkait dalam bidang ini. Dalam dunia pekerjaan terkenal istilah TASK, yaitu Talent, Attitude, Skill dan Knowledge. Dimana Talent mengungkapkan Aptitude (terkait inteligensi individu atau karyawan) juga Interest yang muncul dalam diri individu. Lalu untuk Attitude yang lebih mengarah pada personality atau kepribadian seseorang tersebut seperti apa. Dari kedua hal ini sudah memunculkan kebutuhan tes-tes dalam menyeleksi karyawan yaitu Tes intelegensi, Tes Personality dan Tes Minat.

KRITERIA

* Pendidikan sarjana S1
* Berkewarganegaraan Indonesia
* IPK minimal 3.00 dari skala 4.00
* Bersedia ditempatkan dan ditugaskan diseluruh wilayah kerja PT SUCOFINDO (PERSERO)
* Mencantumkan kode posisi jabatan pada sudut kanan atas amplop
* Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pegawai perusahaan sebagai suami-isteri, kakak-adik kandung atau tiri atau angkat, orang tua anak kandung atau tiri atau angkat
* Penempatan : Jakarta
* Belum menikah
* Usia maksimal 25 tahun pada saat mengajukan surat lamaran
* Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai suatu instansi pemerintah atau swasta
* Hanya yang memenuhi syarat yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi di Jakarta

JOB DESK
Job desk Human Resource Recruitment:
* Rekap pelamar (Memasukkan data-data ke Ms Exel)
* Menyiapkan alat test
* Skoring alat test
* Input data BPJS (Memasukkan keterangan data pribadi)

INTELEGENSI

Spearman (1904), Intelegensi merupakan suatu kemampuan umum individu yang melibatkan sebagaian besar pendidikan yang dimilikinya dimana terkait satu dengan yang lain. Menurut Binet dan Simon (1905) Intelegensi adalah kemampuan untuk menilai, mengerti dan menalar dengan baik. Sedangkan menurut Throndike (1921) Intelegensi merupakan suatu kekuatan respon-respon individu yang dianggap baik dari sudut pandang yang benar dan nyata. Beberapa klasifikasi IQ :
* 70 - 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
* 80 - 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull norma)
* 91 - 110 : Tingkat IQ normal atau rata-rata
* 111 - 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
* 120 - 130 : Tingkat IQ superior
* 131 atau lebih : Tingkat IQ sangat superior atau jenius

Bila ditinjau dari ukuran rata-rata bawah, sedang dan atas terdapat sedikit keterangan bahwa :
* Rata-rata atas (111-120) kelompok ini merupakan kelompok orang-orang yang normal, tetapi berada pada tingkat daya nalar yang tinggi
* Rata-rata 91 - 110 level ini merupakan kelompok normal atau rata-rata, orang ditingkat ini adalah kelompok terbesar presentasenya dalam populasi pendudukan dunia
* Rata-rata bawah (80 - 90) agak lambat dalam belajar, dapat menyelesaikan sekolah menengah tingkat pertama tapi sedikit kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas pada jenjang SLTA
Sehingga, pada kategori diatas saya mengkategorikan bahwa IQ pada normal tinggi atau normal atas menjadi patokan ukuran untuk kriteria karyawan yang akan diseleksi melanjutkan tes berikutnya dalam HR Recruitment.

MACAM-MACAM TES INTELEGENSI
1. MAB-II
Adalah tes intelegensi kelompok terbaru yang didesainmenggunakan kertas dan pensil yang hampir sama dengan WAIS-R. MAB-II didesain dapat memproduksi sub-subtes dan faktor-faktor pararel untuk WAIS-R tapi menggunakan format pilihan ganda yang nantinya dapat di skor menggunakan komputer. Tujuan dalam mendesain tes ini adalah untuk memproduksi sebuah instrumen yang bisa diselenggarakan untuk ratusan orang dengan satu pemeriksa dengan latihan yang minim.

2. WAIS=WB
Versi awal dari Stanford-Binet tidak begitu diterima sehingga tahun 1939 David Wechsler mengembangkan Wechsler Bellevue Intelligence (WB-Scale)merupkan tes yang didesain untuk orang dewasa.

3. CogAT
Tes Cognitive Abilities Test (Cogat) merupakan deret mutilevel yang digunakan untuk anak-anak dan TK sampai tingkat 12. Tes digunakan untuk mengukur kosakata.

4. CFIT
Adalah sebuah mengukur nonverbal untuk intelegensi cair (fluid intellegence) yang pertama kali disusun pada tahun 1920an oleh psikolog pengukuran terkemuka yaitu Raymond B.Catell. Tujuannya adalah untuk mengukur intelegensi cair - kemampuan analisa dan penalaran pada situasi abstrak dan novel terbaru yang dimana memiliki cara untuk bebas dari bias budaya. Tes ini aslinya bernama Culture Free Intellegence Test.

5. DAT
Differential Aptitude Test Battery. Tes ini sebagai alat untuk mengidentifikasi secara dini tentang siswa yang memiliki intelegensi tinggi.

6. IST
Adalah salah satu tes yang digunakan untuk mengukur intelegensi individu, tes ini dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt di Jerman pada 1953. Ia mendefinisikan intelegensi sebagai keseluruhan struktur dari kemampuan jiwa rohani manusia yang akan tampak jelas dalam hasil tes.

7. SPM
The Standard Progressive Matrices adalah salah satu contoh bentuk skala intelegensi yang dapat diberikan secara individual atau kelompok. SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi soal-soalnya diberikan tidak berupa tulisan atau bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar.

TES MINAT
A. Holland
Kekurangannya :
* kurang ditinjau proses perkembangan yang melandasi ke 6 tipe kepribadian dan tidak menunjukkan fase-fase tertentu dalam proses perkembangan serta terdapat batasan usia dalam mengerjakan tes minat Holland
* Dalam mengerjakan tes Holland, testee menjawabnya dengan faking
* Dalam menjawab tes Holland bisa terjadi bias
Kelebihannya :
* Alat tes ini arahnya sudah jelas yaitu terfokus pada mengukur minat seseorang
* Dengan alat tes ini diketahui karakteristik yang dimiliki individu
* Menunjukkan pada taraf intelegensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertentu
* Pandangan Holland sangat relevan bagi bimbingan untuk pendidikan jenjang menengah dan masa awal pendidikan tinggi

B. RMIB
Kelebihannya :
* Lebih mudah dikerjakan oleh subek 
* Score dapat disusun dengan lebih cepat
* Lebih cocok diberikan kepada orang dewasa
* Hasil keseluruhan menunjukkan pola interest subjek
* Dapat diberikan secara klasik atau individual

TES PERSONALITY
A. PAPI
Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).

B. NEO-PI-R
 

NEO Personality Inventory (NEO PI) dikembangkan oleh Paul J. Costa & Robert R. McCrae yang terdiri atas 3 domain, yaituNeuroticism, Extraversion dan Openness to Experience, serta beberapa skala umum untuk Agreeableness dan Conscientiousness. Secara umumnya, skalalima domain dan skala aspek-aspek personaliti dalam NEO PI-R memudahkan taksiran menyeluruh dan terperinci mengenai kepribadian dewasa. 

C. DISC
DISC mengukur empat faktor perilaku seseorang, yaitu Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance. Empat faktor ini merupakan suatu konstruksi yang cukup kompleks, dan tidak mudah digambarkan dengan satu kata saja, tetapi dapat dikelompokkan sebagai unsur ketegasan (assertiveness), komunikasi (communication), kesabaran (patience) dan struktur (structure). DISC dapat digunakan untuk mendeskripsikan cara pendekatan atau gaya yang dikembangkan seseorang, motivasi dan termasuk hal yang tidak disukainy, kekuatan dan kelemahannya, serta pandangan-pandangan mereka terhadap orang lain.  Lebih jauh hal ini tentunya dapat membantu untuk memperkirakan reaksi seseorang pada situasi dan keadaan yang sedang dihadapinya. 

D. EPPS

EPPS merupakan tes kepribadian yang bersifat verbal dan memakai forced choice technique (fct). Sifatnya memilih, diantarkan kepada pilihannya (walaupun dasarnya juga alternatif, A atau B namun disertai kata-kata yang sifatnya mengantar kepada pilihannya). Tes kepribadian ni untuk melihat kecenderungan kebutuhan-kebutuhan seseorang dapat diklasifikasikan kedalam 15 golongan yag dibuat berdasarkan daftar kebutuhan pokok manusia, yang disusun oleh Henry Murray dan kawan-kawan (1938). Golongan-golongan tersebut yaitu Achievement, Deference, Order, Exhibition, Autonomy, Affiliation, Intraception, Succorance, Dominance, Abasement, Nurturance, Change, Endurance, Heterosexuality, Aggression.

E. MBTI
Test MBTI atau Myers Briggs Type Indicator, merupakan sebuah metode pengukuran berbentuk kuesioner yang digunakan untuk membaca kepribadian seseorang, khususnya untuk memahami bagaimana seseorang menilai sesuatu dan membuat keputusan, metode ini dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung dalam bukunya Psychological Types (1921M). Instrument tes yang mulai dikembangkan pada masa Perang Dunia Ke-II ini pertama dipublikasikan pada 1962M, dengan tujuan awal untuk membuat teori kepribadian C.G Jung ini dapat diaplikasikan dalam penggunaan praktis dan lebih mudah dimengerti, sehingga dapat membantu para pekerja untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok dengan diri mereka. 

F. KRAEPELIN

Dalam Anne Anastasi, Tes Kraepelin merupakan Speed Test. Ciri utama dari spee test adalah tidak adanya waktu yang cukup bagi testi untuk menyelesaikan semua soal. Jadi pada tes kraepelin ini, testi memang tidak diharapkan untuk menyelesaikan sepenuhnya semua jalur. Yang dilihat disini adalah bagaimana kecepatan kerja testi dalam menyelesaikan setiap lajur. Kemudian aspek psikologis yang ikut berpengaruh dalam penyelesaian Tes Kraepelin ini bermacam-macam, diantaranya persepsi-visual, koordinasi sensori-motorik, pushing power, ketahanan, learning effect.

G. PAULI
Tes Pauli merupakan penyempurnaan dari Tes Kraepelin yang mana merupakanalat diagnostik yang dapat dipercaya untuk memeriksa batas-batas perbedaan individu, dasar tipologi keribadian juga alat bantu eksperimental yang menjadi dasar untuk diagnostik karakterologi. Disamping dari itu, Tes Pauli juga merupakan suatu metode eksperimental untuk mendapat pengaruh sikap kerja terhadap prestasi kerja.  
Administrasi Test Kraepelin:
*Peralatan : lembar kraepelin, pensil 9HB/2B tidak masalah), penggaris, stopwatch
*Intruksi :
1.      Anda akan menemukan deretan bilangan dan terbagi dalam lajur-lajur. Tugas anda adalah menjumlahkan antara SATU bilangan dengan SATU bilangan lain yangtepat berada di atasnya.
2.      Mulailah dari bilangan paling bawah, dan dari lajur paling sebelah kiri.
3.      Setiap saya katakan PINDAH, maka anda harus menghentikan kerja anda di satu lajur. Segera pindahlah ke lajur di sebelah kanannya.
4.      Dan begitu seterusnya sampai saya katakan selesai.
5.      Katakan pada peserta untuk MENCORET jawaban bila melakukan kesalahan. Hindari menghapus jawaban karena memakan waktu.
6.      Jangan lupa : BERI CONTOH DI PAPAN TULIS
7.      Waktu perlajur adalah 30 detik (peserta tidak diberi tahu). Setelah 30 detik, katakana PINDAH (atau diberi ketukan keras).*
8.      Selalu kerjakan sebanyak 41 lajur. Lajur terakhir adalah cadangan seandainya terdapat parit.
  
Terima kasih sahabat blogger, begitulah sedikit pembahasan dari saya, selamat beristirahat yaaaa ...

Salam Mahasiswa !!!